22.5.15

Kiat Bernas Hadapi UAS

Kiat Bernas Hadapi UAS

 Kiat Sukses Hadapi UAS


Prito Windiarto

Ujian Akhir Semester (UAS). Mendengar istilah itu apa yang terdetak dalam benak sahabat? Soal-soal yang sulit dan rumit. Lembar jawaban yang masih kosong melompong belum dijawab. Atau sebaliknya lembaran yang penuh dengan jawaban.  Soal yang mudah.

Ya. Setiap orang punya persepsi masing-masing mendengar istilah UAS. Sebagian ada yang menanggapi positif, sebagian yang lain negatif. Baiklah, terlepas dari cara pandang itu, satu kepastian, UAS akan menyapa. Sebentar lagi. Oleh karena demikian keniscayaannya dari pada nyinyir lebih baik kita sambut kedatangannya dengan sumringah. UAS? Jangan was-was!

Sahabat yang budiman. Berikut akan dipaparkan beberapa kiat agar kita bisa sukses melewati UAS ini. Tajuk yang dipilih, “Kiat Bernas Hadapi UAS”. Selamat membaca.


Kiat pertama. Perbaharui Niat.

Segala sesuatu ditentuakan niat. Niat yang baik dan benarlah yang akan mendatangkan kebaikan. Begitu halnya dalam UAS ini, niat memegang peranan yang vital. Karenanya, mari kita niatkan UAS ini sebagai ajang mengasah kompetensi, bukan sekedar sarana mencari nilai A, B, dll. UAS ini adalah wasilah kita mengukur diri, mengevaluasi kinerja belajar. Apabila niat kita jelas, bukan sekadar mencari nilai, namun bagian dari mencari ilmu, maka dalam pelaksanaanya pun kita akan berusaha semaksimal mungkin. Tentu dengan cara-cara yang fair. Nilai yang bagus adalah buah dari perjuangan. Sebaliknya jika niat utama kita hanya demi mendapat nilai yang bagus, bisa jadi, pada pelaksanaanya kita  mengahalalkan segala cara. Kebiasaan mencontek, salah satu penyebabnya adalah salah niat dalam menghadapi ujian.


Kedua. Ubah Paradigma.

Yups. Ini penting sahabat. Bisa jadi yang membuat kita “ngeri” menghadapi UAS adalah karena cara pandang kita yang salah mengenai ujian.  Ujian dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan, padahal sejatinya ujian adalah sesuatu yang menyenangkan. Menyenangkan? Ya. Begini. Bukankah kita tahu bahwa ujian diadakan, adalah bagian dari proses “kenaikan” derajat. Karena ujianlah, kita akhirnya, misal dari semester 2, berhak “naik” ke semester 3. Dari tingkat 3 ke tingat 4. Bukan begitu? Jika tak ada ujian, maka kenaikan “kelas” itu sebuah kemustahilan. Ujian adalah bagian dari proses menaikan “martabat” kita. So… Enjoy saja.


Ketiga. Buat Strategi Belajar  yang Jitu.

Setiap orang punya gaya masing-masing. Ada yang suka belajar sambil mendengarkan musik, ada yang malah suka di tempat hening, ada juga yang suka membuat ringkasan (tapi bukan buat contekan, lho.) Nah, berikut kami akan sampaikan tips jitu belajar (hasil sharing dengan beberapa orang).

a.        Buat catatan-catatan kecil perihal poin-poin pentingnya materi yang diajarkan. Dengan menyalin materi ingatan kita akan lebih kuat. Sebuah penelitian menguatkan pendapat itu, ketika kita menulis sejatinya kita juga sedang menajamkan ingatan (hafalan)

b.      Buat simulasi UAS. Maksudnya, kita coba buat misal 25 soal dari buku/modul yang diajarkan. Soal itu kita buat dan jawab sendiri. Berdasar pengalaman beberapa orang tips itu cukup efektif.

 Bagi yang mau lihat contoh-contoh soal bisa dilihat di sini!

c.       Belajar dari jauh-jauh hari. Perlahan, mencicil sedikit demi sedikit. Jangan biasakan SKS (sistem kebut semalam). Belajar  SKS itu kurang efektif karena otak kita akan terlalu terforsir sehingga pada gilirannya, memorinya akan cepat ‘penuh dan panas’ malah mungkin saja “heng”

d.      Seringkan diskusi dengan teman sebaya. Ulas materi bersama-sama. Juga dengan kakak tingkat. Tanyakan karakteristik soal yang dibuat dosen. Kakak tingkat biasanya punya pengalaman lebih.

Inti dari kiat ini adalah: belajar senyaman mungkin. Sesuaikan dengan gaya (style) yang cocok dengan kita. Selanjutnya membaca sebanyak mungkin. Satu lagi, benahi niat dalam belajar. Belajar bukan sekedar agar nilai UAS bagus, namun lebih dari itu belajar agar kita pintar.



Keempat. Jaga kondisi badan.

Nah ini juga penting. Jangan samapai saking semangatnya belajar kita mengabaikan kesehatan. Bergadang sampai larut malam, lupa makan, dll. Sebaiknya dihidari. Kita belajar se-enjoy- mungkin. Jangan sampai jenuh. Di sela-sela belajar itu cobalah relaksasi.



Kelima. Berdoa.

Aspek ini,  tak boleh terabaikan. Manusia adalah makhluk lemah, bodoh, dan banyak  kekurangan. Karenannya kita memohon padaNya supaya dimudahkan. Setelah genap seluruh ikhtiari, selanjutnya adalah tawakal pada Ilahi. Selain doa diri sendiri, juga minta didoakan oleh orang tua. Hubungi mereka, request doa terkusyu keduanya. InsyaAllah mustajab.

            Demikanlah beberapa kiat menghadapi UAS. Sebenarnya masih banyak kiat lainnya, namun kiranya kiat-kiat di atas cukup mewakili. Semoga kika bisa meraih hasil yang memuaskan. Kita sendirilah sejatinya yang merancang kesuksesan itu. Masalahnya kita mau atau tidak? Harus Mau!

Last, but not least. Jika ada ada manfaat yang didapat dari tulisan ini, sebarkan! Dan terutama, jangan lupa, amalkan! Demikian! Selamat menghadapi UAS dengan bernas. Salam Dahsyat!

Wallahu a’lam.


Prito Windiarto, Alumnus Diksatrasia Universitas Galuh. Demikianlah Kiat Bernas Hadapi UAS. Kiat Sukses Hadapi UAS

Baca juga : Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP 
                   Contoh Soal UN Bahasa Indonesia SMP

Info CPNS PPPK 2019 & Pelajaran Bahasa Indonesia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...